Selasa, 12 Oktober 2010



Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!

 

Kamis, 30 September 2010


MELAWAN DATARAN TINGGI

drag bike wonosari
2010-09-24 22:24:03
5635img_5988.jpgPilihan lokasi Kejuaraan Ning's Production Drag Bike 2010 yang digelar di depan alun-alun Wonosari, Gunung Kidul, Jogja, sangat beralasan. Wonosari terletak di dataran tinggi. Tiupan angin dan hujan sering datang tiba-tiba.

“Kami sengaja memilih Wonosari. Ini memberikan tantangan tersendiri buat para pembalap,” buka Nining Jatiningrum selaku promotor event.

Tantangan terasa sama Agung Unyil dan Ricko Bocel dari team Jepang Motor Surabaya. “Terutama kelas skubek. Hujan suka datang tiba-tiba. Arah start yang ke arah barat dan melawan tiupan angin. Jadinya, laju motor terhambat,” kompak Agung Unyil dan Ricko Bocel.

Kondisi seperti di Wonosari diakali sama Eko Chodox. Chodox mengantisipasi saat start di sirkuit basah dengan menggemboskan ban dan memilih start dengan gigi dua. “Supaya motor enggak ngangkat. Tapi, soal angin satu-satunya jalan ya menggunakan pakaian balap yang super ketat. Khusus matik ya tak Ariesjauh beda dengan motor yang lainnya. Hanya diperlukan konsentrasi yang tinggi dan pengaturan setelan basah,” terang Eko sambil tersenyum.

Cuaca cerah dan panas, saat berlangsung final matik. “Saya bisa megang berkat main geber dan jaga keseimbangan saja,” tutup Agung Unyil yang langsung diamini seluruh team Jepang Motor. Sip Bro!

HASIL LOMBA

Matik s/d 200 cc
1. Ricko Bocel (177) Surabaya Kopi Blp Demon Mio 8,138
2. Sukat (285) Surakarta HRT Speed Mio 8,209
3. Danang J (106) Jogja BSMC Tulungagung Mio 8,222
FFA 4-Tak s/d 250 cc
1. Ant Petruk (11) Jogja Techno Devil F-150 7,931
2. Agung Unyil (205) Sidoarjo So Tech Sapi Edan GL100 7,937
3. Taufik OP (226) Jogja Alifka Motor Banter Jupiter-Z 8,064
FFA 2-Tak s/d 250cc
1. Bowo Chetah (210) Magelang CMR Sabati NA YZ125 7,336
2. Eko Chodox (234) Semarang Alifka Motrr Banter Jupiter-Z 7,432
3. Taufik OP (226) Jogja Alifka Motor Banter Jupiter-Z 7,522
Test On The Day
1. Bowo Chetah (210) Magelang CMR Sabati NA Yamaha YZ 7,336

Batasi Pemakaian Rangka
2010-06-11 21:20:20
4746dragbike-bekasi-yudi-1.jpgDrag bike Clas Mild Racewar Drag Racer (CMRDR) seri dua, digelar di sirkuit Taman Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu malam hingga Minggu dinihari. Peserta mencapai 300 starter di 10 kelas yang dilombakan. Penonton memadati sepanjang garis lintasan yang bisa mencapai 3.000 orang.

Beberapa aturan baru diperkenalkan. Seperti pembatasan rangka, pemakaian nomor start sekaligus nomor scrut juga pengecekan joki sebelum memasuki garis start.

Panitia nggak mau kecolongan. “Biasanya pembalap menjadi joki buat pembalap lain. Sebaliknya, pembalap pakai motor sesuai scrut hanya di hit awal. Pas final ganti motor dengan memindahkan nomor start," tegas Anas Riswanto yang jadi pimpinan lomba.

Pemakaian rangka kelas matik dibatasi. Kelas di bawah 200 cc tidak diperbolehkan pakai rangka aluminium. Harus rangka standar sesuai bawaan motor.

Sebab, kelas ini dipakai sebagai pembinaan. Untuk menampung pembalap dengan modal pas-pasan. “Nggak semua pembalap mampu membeli rangka yang harganya puluhan juta. Sekaligus mewujudkan keinginan balap dengan biaya murah. Walaupun sebenarnya beda catatan waktu antara rangka almu dan standar sedikit," tambah Sigit Widiyanto, penyelenggara CMRDR seri 2.

Sedang kelas 300 cc diperbolehkan memakai rangka aluminium atau titanium. Karena mesin yang dipakai cc-nya besar dan dimiliki tim dengan finansial kuat.

Kelas matik hanya sampai 300 cc. "Matik 350 cc bahkan 400 cc sudah jauh dari aslinya. Tetap bisa ikut, tetapi masuk FFA. Dengan ubahan dan bahan rangka bebas," tambah Anas lagi.

Penyelenggara juga menyediakan piala dan kangtaw Rp 1 juta bagi pembalap yang berhasil memecahkan rekor catatan waktu tercepat dari seri pertama 7,435 di kelas 2-tak dengan menggunakan Yamaha YZ250.

Alhasil, bukan hanya rekor seri pertama yang terlewati di pentas ini. Rekor nasional juga pecah di seri II CMRDR ini. Dengan catatan waktu 7,348 lewat tim Dumasari yang besut Yamaha Mio sukses membawa piala dan bonus yang dijanjikan panitia.

HASIL KEJUARAAN

Matic s/d 155cc
1 Cendy Gerry Bekasi Hosana Adi Jaya Yamaha Mio 9,100
2 Asep Bajay Jakarta Hosana Adi Jaya Yamaha Mio 9,100
3 Reno Angga Jakarta Hosana Adi Jaya Yamaha Mio 9,194
4 Rahmat Kate Jakarta Bontot Jaya Motor Yamaha Mio 9,531
5 Dedi Wan-Penk Cikunir CBRT Fortuna Yamaha Mio 9,547
Sport 2 Tak Tune Up s/d 155cc
1 Achonk Bekasi Commsell Racing Indramayu Kawasaki Ninja 7,636
2 AB Bendol Salatiga TRD Bolang Kawasaki Ninja 7,722
3 Antonius Petruk Yogyakarta TRD Bolang Kawasaki Ninja 7,823
4 Ari Madun Yogyakarta CMR Ndox's Asin Kawasaki Ninja 7,841
5 Amar Achiel Bekasi D2M Hasil Kebon Kawasaki Ninja 7,847
Matic s/d 200cc
1 Widy Kecil Bekasi D2M Manyun Speed Pells Yamaha Nouvo 8,291
2 Asep Bajay Jakarta Arjuna Joyo Mufler Yamaha Mio 8,554
3 Achonk Bekasi D2M Manyun Speed Pells Yamaha Nouvo 8,566
4 Ntonk Doy Jakarta Dumasari Fourteen Yamaha Mio 8,568
5 Ahmad Safii Depok Alyamin Bots Speed Yamaha Mio 8,631
Sport 2T Tune Up s/d 140cc
1 M. Chabix Tangerang Don Cisadane Gila Balap Yamaha RX-K 7,943
2 Bowo Cheetah Magelang JKC Yamaha RX-K 8,005
3 Meeting Bekasi Don Cisadane Gila Balap Yamaha RX-Z 8,010
4 Antonius Petruk Yogyakarta TRD Bolang Yamaha RX-Z 8,086
5 Ahmad Fachrurozi Bekasi Davi Senk Denk Yamaha RX-K 8,087
Matic s/d 300cc
1 Cibef Saipul Jakarta Dumasari Fourteen Yamaha Mio 7,495
2 Dwi Batank Semarang ARS Motor Semarang Yamaha Mio 7,533
3 Ntonk Doy Jakarta Dumasari Fourteen Yamaha Mio 7,609
4 Rahmat Kate Jakarta Biker Zone BZ Oil Yamaha Mio 7,737
5 Ayip Rosidi Karawang Biker Zone BZ Oil Yamaha Mio 7,979
Bebek 2 Tak Tune Up s/d 125cc
1 Antonius Petruk Yogyakarta Setia Budi Suzuki Satria 7,956
2 Bowo Cheetah Magelang Setia Budi Suzuki Satria 8,219
3 Achonk Bekasi Commsell Racing Indramayu Yamaha 125-Z 8,248
4 Ayip Rosidi Karawang TKRJ Bintang Terang Yamaha 125-Z 8,248
5 Tri Purianto Jakarta Davi Senk Denk Suzuki Satria 8,287
Bebek 4 Tak Tune Up s/d 125cc
1 Cendy Gerry Jakarta Hosana Adi Jaya Yamaha Jupiter 8,555
2 Asep Bajay Jakarta Arjuna Racing Yamaha Jupiter 8,865
3 Dimas Agustianto Jakarta Bmi Emmsa Motor Yamaha Jupiter 9,022
4 Ahmad Syafei Depok Man Speed Shop Suzuki Shogun 9,225
5 Widi Bekasi Man Top Jaya Motor Suzuki Shogun 9,270
FFA 4 Tak s/d 250cc
1 Antonius Petruk Yogyakarta TRD Bolang KTM 7,891
2 Dani Tilil Jakarta Harry Motor Satria FU 8,012
3 Achonk Bogor Kie'85 TDR Bolang KTM 8,061
4 Cendy gerry Bekasi RMC Sapuan Honda GL-100 8,102
5 Amir Ceria Depok Hosana Motor Depok Honda GL Pro 8,195
Exhibition FFA s/d 350cc
1 Ari Madun Yogyakarta CMR Ndox's Asin Yamaha YZ 7,656
2 Ntonk Doy Jakarta Dumasari Fourteen Yamaha Mio 7,659
3 Rino A Cilacap CMR Ndox's Asin Yamaha YZ 7,679
4 Bowo Cheetah Magelang CMR Ndox's Asin Yamaha YZ 7,685
5 Dwi Batank Semarang ARS Motor Semarang Yamaha Mio 7,727

Rabu, 25 Agustus 2010

New York Diserang Kutu Busuk



NEW YORK - Kota yang tidak pernah tidur, pasti selalu menarik untuk didatangi dan pertumbuhan penduduknya pun pesat. Tapi jika yang datang adalah kutu busuk bagaimana?

Pemerintah kota New York berencana untuk mengeluarkan dana sebesar USD500 ribu atau sekira Rp4,5 miliar untuk mengusir kutu busuk setelah keluhan datang dari warga meningkat hingga 40 persen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.

"Semua orang ingin sekali datang ke New York, termasuk kutu busuk. Tapi kami punya pesan untuk mereka... Mati mendadak," ujar dewan kota New York Christine Quinn, seperti dilansir Reuters, Kamis (29/7/2010).

Mantan presiden AS Bill Clonton pun telah memerangi wabah tersebut yang ada di kantornya di Harlem, bersama dengan toko pakaian dalam Victoria's Secret, toko pakaian remaja Hollister dan beberapa hotel yang tidak terhitung jumlahnya yang telah mengalami kerugian karena kutu busuk itu.

New York saat ini tengah dalam serangan kutu busuk tersebut, yang selalu bersarang di furnitur dan menghisap darah manusia serta hewan, karena tingginya jumlah pendatang dari berbagai wilayah setiap tahunnya.

Pada tahun lalu, 33 ribu orang mengeluhkan gangguan kutu busuk tersebut dan meminta pemerintah kota untuk menyingkirkan hewan kecil itu.

Kutu busuk tidak membawa penyakit, tapi sangat sulit untuk menyingkirkan hewan tersebut dan bisa menyebabkan 'emosi', stress dan menyebabkan penderitaan.